_(Custom).png){kind=small}
_(Custom).png){kind=small}
_(Custom).png){kind=small}
Email this article Hubungan Testosteron dengan Motilitas Spermatozoa Tikus Putih Jantan (Ratus Norwegicus ) Setelah Diberi Senyawa Aktif Daun Beluntas untuk Penyusun Buku Antifertilitas
Abstract
This research helps study the combination of active combination of beluntas leaf (tannin fraction; combined alkaloid + flavonoid + tannin fraction) with various doses of spermatogenic cell counts, spermatozoa quality, testosterone levels, damage to liver cells and black and white skin. This study is an experimental study, using RAK experimental design with a combination of types of active composition of beluntas leaves Based on the results of the study, it can be concluded that there is a combination of active combinations of beluntas leaves (tannin fraction; combined alkaloid + flavonoid + tannin) fractions with various benefits on the number of spermatogenic cells, individual motility, abnormalities, power live in male white rats; there is no combination for spermatozoa concentration and number of motile spermatozoa, and testosterone levels.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pemberian jenis senyawa aktif daun beluntas (fraksi tanin; fraksi gabungan alkaloid+flavonoid+tanin) dengan berbagai dosis terhadap jumlah sel spermatogenik, kualitas spermatozoa, kadar testosteron, kerusakan sel hati dan ginjal tikus putih jantan, Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, menggunakan rancangan percobaan RAK dengan kombinasi perlakuan antara jenis senyawa aktif daun beluntas Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan ada pengaruh kombinasi pemberian senyawa aktif daun beluntas (fraksi tanin; fraksi gabungan alkaloid+ flavonoid+tanin) dengan berbagai dosis terhadap jumlah sel spermatogenik, motilitas individu, abnormalitas, daya hidup pada tikus putih jantan; tidak ada pengaruh kombinasi untuk konsentrasi spermatozoa dan jumlah spermatozoa motil, dan kadar testosterone.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ashfahani, E. D., & Wiratmini, N. I. (2010). Motilitas Dan Viabilitas Spermatozoa Mencit (Mus musculus L.) Setelah Pemberian Ekstrak Temu Putih (Curcuma zedoaria (Berg.) Roscoe.). Jurnal Biologi Udayana, 14(1).
BIB Lembang. (1992). Prosedur dan Tatacara Kerja Distribusi Semen Beku. Direktorat Jenderal Peternakan Departemen Pertanian. BIB Lembang, Bandung.
Champbell, R. M. (2004). Biology. Jakarta: Erlangga.
Cornwall, G. A., Smyth, T. B., Vindivich, D., Harter, C., Robinson, J., & Chang, T. S. K. (1986). Induction and enhancement of progressive motility in hamster caput epididymal spermatozoa. Biology of Reproduction, 35(4), 1065–1074.
Dalimartha, S. (2008). Atlas tumbuhan obat Indonesia (Vol. 2). Niaga Swadaya.
Edeoga, H. O., Okwu, D. E., & Mbaebie, B. O. (2005). Phytochemical constituents of some Nigerian medicinal plants. African Journal of Biotechnology, 4(7), 685–688.
Harborne, I. B. (2005). Metode Fitokimia. Bandung: ITB.
Kartasasmita, G. (1995). Pemberdayaan Masyarakat: Sebuah Tinjauan Administrasi. Universitas Brawijaya.
Khaki, A., Fathiazad, F., Nouri, M., Khaki, A. A., Ozanci, C. C., Ghafari-Novin, M., & Hamadeh, M. (2009). The effects of Ginger on spermatogenesis and sperm parameters of rat. Iranian Journal of Reproductive Medicine, 7(1).
Markham, K. R. (1988). Cara mengidentifikasi flavonoid. Bandung: ITB, 1–3.
Orgebin-Crist, M. C., Danzo, B. J., & Davies, J. (1975). Endocrine control of the development and maintenance of sperm fertilizing ability in the epididymis.
Rifa’i, S. (2017). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Robaire, B., & Viger, R. S. (1995). Regulation of epididymal epithelial cell functions. Biology of Reproduction, 52(2), 226–236.
Rosida, L. (2007). Pengaruh Pemberian Ekstrak Klroform Akar Pasak Bumi terhadap Motilitas dan Viabilitas Spermatozoa Mencit Jantan. Jurnal Obat Bahan Alam, 6(1), 20–26.
Salman, T. M., & Adesokan, A. A. (2008). Sperm quality of male rats treated with aqueous extract of Enantia chlorantha stem bark. African Journal of Biotechnology, 7(7).
Shittu, L., Shittu, R., Adesite, S., Ajala, M. O., Bankole, M., Benebo, A. S., & Ashiru, O. (2008). Fitoestrógenos Sesame radiatum Estimulan la Actividad Espermatogénica y Mejoran la Calidad del Esperma en el Testículo de Ratas Sprague Dawley Adulto de Sexo Masculino. International Journal of Morphology, 26(3), 643–652.
Sodersten, P., Eneroth, P., & Pettersson, A. (1983). Episodic secretion of luteinizing hormone and androgen in male rats. Journal of Endocrinology, 97(1), 145–153.
Susetyarini, E. (2003). Kadar Testosteron Pada Tikus Putih Jantan (Ratus norwegicus) Yang Diberi Dekok Daun Beluntas. Laporan Penelitian.
Susetyarini, E. (2004). Jumlah Anakan Tikus Putih Betina (Ratus norwegicus) Yang Dikawinkan Dengan Tikus Putih Jantan (Ratus norwegicus) Yang Diberi Dekok Daun Beluntas.[Number of Females Puppies Rats (Rattus norvegicus) The Mated With Male Rats (Rattus norwegicus) Which leaves. Laporan Penelitian.
Susetyarini, E. (2005). Antispermatogenik Dekok Daun Beluntas Pada Tikus Putih jantan (Ratus norwegicus).[Antispermatogenik dekok Beluntas Leaves On White male rats (Rattus norvegicus)]. Laporan Penelitian.
Susetyarini, E., & Wahyuni, S. (2008). Pengembangan Senyawa Aktif Daun Beluntas Untuk Kontrasepsi per Oral Sebagai Upaya Pengembangan Bahan Anti fertilitas. Laporan Penelitian.
Susetyarini, R. E. (2015). Aktivitas tanin daun beluntas terhadap konsentrasi spermatozoa Tikus putih jantan. Jurnal Gamma, 8(2).
Toelihere, M. R. (1993). Fisiologi Reproduksi pada Ternak. penerbit Angkasa. Bandung.
Winarni, D. (2007). Efek ekstrak akar ginseng Jawa dan Korea terhadap libido mencit jantan pada prakondisi testosteron rendah. Berkala Penelitian Hayati, 12(2), 153–159.
DOI: https://doi.org/10.47213/bp.v2i2.31
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Eko Susetyarini, Aloysius Duran Corebima, Moh Amin, Trinil Susilawati
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Belantika Pendidikan Jendela Pendidikan Indonesia Kayon Media
|
