Keefektifan Model Pembelajaran Inkuiri Terbuka dan Learning Cycle dalam Meningkatkan Kualitas Proses dan Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas X Sma Negeri 3 Bontang

Imam Solihin

Abstract


This study aimed to determine the effectiveness of the open inquiry method and learning cycle learning model in improving the processes quality and results of chemistry learning and higher order thinking skills of students on the material of non-electrolyte and electrolytes solutions. This research used factorial 2 x 2 experimental designs. The research totaling 132 students with a sample selected using cluster random sampling technique. The sample consisted of 66 students, divided into two groups of classes. The result of this study showed the implementation of open inquiry and learning cycle model, capable of improving the quality of the learning process, understanding concepts, and also scientific student’s, there was no significance among open inquiry learning model versus learning cycle in improving students learning result.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan model inkuiri terbuka dan model pembelajaran LC 5E dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar kimia serta kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa pada materi larutan elektrolit dan non-elektrolit. Penelitian ini mengunakan desain eksperimen faktorial 2 × 2. Populasi penelitian yang berjumlah 132 siswa dengan sampel yang dipilih menggunakan teknik cluster random sampling. Sampel terdiri atas 66 siswa yang terbagi dalam dua kelompok kelas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model inkuiri terbuka dan model pembelajaran LC 5E, mampu meningkatkan kualitas proses pembelajaran, pemahaman konsep dan keterampilan proses serta sikap ilmiah siswa, tidak terdapat perbedaan keefektifan yang signifikan antara model inkuiri terbuka dan LC 5E dalam meningkatkan hasil belajar kimia siswa.


Keywords


Inkuiri terbuka, Learning cycle, Hasil belajar, Proses pembelajaran

Full Text:

PDF Untitled

References


Amien, M. (1987). Mengajarkan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan menggunakan metode “discovery” dan “inquiry.” Jakarta: Depdikbud.

BNSP. (2006). Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta.

Budiasih, E., & Widarti, H. R. (2009). Penerapan Pendekatan Daur Belajar (Learning Cycle) dalam Pembelajaran Mata-kuliah Praktikum Kimia Analisis Instrumentasi. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran (JPP), 11(1).

Chin, C., & Chia, L. G. (2004). Problem‐based learning: Using students’ questions to drive knowledge construction. Science Education, 88(5), 707–727.

Corebima, A. D. (2006). Pembelajaran biologi yang memberdayakan kemampuan berpikir siswa. In Makalah disajikan pada Pelatihan Strategi Metakognitif pada Pembelajaran Biologi untuk Guru-guru Biologi SMA (Vol. 23). Palangkaraya.

Depdiknas. (2006). Kurikulum 2006 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Kimia Sekolah Menengah Atas dan Madrasyah Aliyah. Jakarta.

Dimyati, D., & Mudjiono, M. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta.

Furtak, E. M. (2006). The problem with answers: An exploration of guided scientific inquiry teaching. Science Education, 90(3), 453–467.

Germann, P. J., Haskins, S., & Auls, S. (1996). Analysis of nine high school biology laboratory manuals: Promoting scientific inquiry. Journal of Research in Science Teaching: The Official Journal of the National Association for Research in Science Teaching, 33(5), 475–499.

Iskandar, S. M. (2009). Penerapan konstruktivisme dalam pembelajaran kimia di SMU. Media Komunikasi Kimia, 5(2).

Krystyniak, R. A., & Heikkinen, H. W. (2007). Analysis of verbal interactions during an extended, open‐inquiry general chemistry laboratory investigation. Journal of Research in Science Teaching: The Official Journal of the National Association for Research in Science Teaching, 44(8), 1160–1186.

Lorsbach, A. W. (2002). The learning cycle as a tool for planning science instruction.

Maysara, M. (2006). Keefektifan Model Pembelajaran Learning Cycle untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Terhadap Konsep Laju Reaksi pada Siswa. Universitas Negeri Malang.

Sadeh, I., & Zion, M. (2009). The development of dynamic inquiry performances within an open inquiry setting: A comparison to guided inquiry setting. Journal of Research in Science Teaching: The Official Journal of the National Association for Research in Science Teaching, 46(10), 1137–1160.

Sanjaya, W. (2006). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan. Jakarta: kencana.

Soetjipto, B. E. (1997). Penerapan Strategi Pengajaran Inkuiri untuk Meningkatkan CBSA di Sekolah. Jurnal Sumber Belajar, 4(November), 36–49.

Stuessy, C. L., & Metty, J. S. (2007). The learning research cycle: Bridging research and practice. Journal of Science Teacher Education, 18(5), 725–750.

Sulistina, O. (2009). Keefektifan Penggunaan Metoda Pembelajaran Inkuiri Terbuka dan Inkuiri Terbimbing dalam Meningkatkan Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Laboratorium Malang Kelas X. Universitas Negeri Malang.

Susilo, H. (2007). Pengembangan Kemampuan Berfikir dan Assessment Dalam Strategi Kooperatif. Makalah Disajikan Dalam Pelatihan Pengembangan Asesmen Autentik Dan Kemampuan Berpikir Serta.

Wardani, I. G. (2013). Berpikir Kritis dan Kreatif Terapannya dalam Pembelajaran. Sekolah Dasar: Kajian Teori Dan Praktik Pendidikan, 15(2).




DOI: https://doi.org/10.47213/bp.v2i1.26

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Imam Solihin

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Statistik BP


Belantika Pendidikan

Jendela Pendidikan Indonesia

Kayon Media

Lisensi Creative Commons

Belantika Pendidikan is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License