Pembelajaran Berbasis Inkuiri dengan Model The 5 E Learning Cycle dapat Meningkatkan Keaktifan Belajar dan Hasil Belajar Siswa

Rudi Purnomo

Abstract


Learning inquiry with The 5E Learning Cycle use increase active and learning outcomes. Indicates that the students tend to be passive and less active. Students’ activeness is determined from the data on the courage to ask question, to express opinion, and to argue the idea during learning. The learning result includes some aspects such as learning skill, psychomotoric skill, and cognitive skill, which all of them come from the evaluation (test) over students. Data collection methods are the writing test for students, the assessment of learning skill and psychomotoric skill from observation sheet, and questionnaire

Pembelajaran inkuiri dengan model The 5E Learning Cycle dapat digunakan meningkatkan keaktifan belajar dan hasil belajar siswa. Tujuan dari pembelajaran ini agar siswa tidak cenderung pasif dan kurang aktif dalam belajar, juga siswa tidak mempunyai kecenderungan pada hafalan-hafalan saja. Keaktifan siswa diperoleh dari data keterlibatan mereka dalam keberanian bertanya, keberanian mengemukakan pendapat, dan keberanian mempertanyakan gagasan saat pembelajaran. Hasil belajar meliputi aspek keterampilan belajar, aspek psikomotorik dan aspek kognitif yang dipeoleh dari evaluasi (tes) kepada siswa.


Keywords


Inkuiri, The 5E learning cycle, Keaktifan belajar, Hasil belajar

Full Text:

PDF

References


Anderson, L. W., & Krathwohl, D. R. (2001). A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing: A revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives. New York: Addison Wesley Longman.

Arikunto, A., & Suharsimi, S. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Bybee, R. W. (1989). Science and Technology Education for the Elementary Years: Frameworks for Curriculum and Instruction.

Capacchione, L. (1989). The Creative Journal for Children: A Guide for Parents, Teachers, and Counselors.

Dasna, I. W. (2006). Model Siklus Belajar (Learning Cycle) Kajian Teoritis dan Implementasinya dalam Pembelajaran Kimia. IW Dasna, & Sutrisno, Model-Model Pembelajaran Konstruktivistik Dalam Pembelajaran Sainas-Kimia, 69–98.

Depdiknas. (2006). Pedoman Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah.

Hasibuan, S. M. (2005). Organisasi dan motivasi (dasar peningkatan produktivitas). Jakarta: Bumi Aksara.

Matondang, Z. (2009). Validitas dan reliabilitas suatu instrumen penelitian. Jurnal Tabularasa, 6(1), 87–97.

Muslihati, M. (2005). Bahan Ajar Mata Kuliah Dan Pembelajaran. Malang: Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Pengembangan Universitas Neibnugeri Malang.

Rustaman, N. Y., Arifin, M., & Permanasari, A. (2007). Mengefektifkan Pembelajaran Sains dan Animasinya untuk Mengembangkan Kemampuan Dasar Bekerja Ilmiah dengan Berbagai Metode. Laporan Penelitian Hibah Pasca, didanai DP2M Ditjen Dikti.

Sanjaya, W. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan Jakarta. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Sunarto, S. (2007). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT Adi Mahasatya Jakarta.

Susilo, H., Chotimah, H., & Sari, Y. D. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Malang: Bayumedia Publishing.

Wartini, A., Hadi al-asy’ari, M. K., & Multahada, A. (2018). Menggagas Model Pembelajaran Discovery-Inquiry pada Pendidikan Anak Usia Dini. Intizar, 23(1), 151–164. https://doi.org/10.19109/intizar.v23i1.1614

Yuliati, L. (2008). Model-model Pembelajaran Fisika: Teori dan Praktek. Malang.




DOI: https://doi.org/10.47213/bp.v2i2.32

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Rudi Purnomo

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Statistik BP


Belantika Pendidikan

Jendela Pendidikan Indonesia

Kayon Media

Lisensi Creative Commons

Belantika Pendidikan is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License